Sabtu, 04 Agustus 2012

JEPANG DALAM SEJARAH INDONESIA


Pendudukan Jepang di Indonesia yang selama 3,5 tahun ini ternyata memberikan semacam dampak yang tidak sedikit bagi rakyat Indonesia. Dampak yang paling kentara adalah dalam hal militer dan adanya kerja paksa atau romusha.
Yang menjadi permasalahan dalam artikel ini adalah dampak positif pendudukan jepang di Indonesia. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah mengapa sejarah yang membahas masa pendudukan Jepang di Indonesia lebih mengarah pada hal-hal yang sifatnya negative ? apakah Jepang di Indonesia tidak mempunyai peran yang bernilai positif bagi bangsa Indonesia ?
Pada masa pendudukan Jepang apabila dirasakan memang sangat keras dan lebih kejam daripada kolonial Belanda. Hal ini dapat dimengerti bahwa orang Jepang itu mempunyai rasa kedisiplinan yang lebih dibanding dengan bangsa yang lain. Sifat kedisiplinan ini memang bagi rakyat Indonesia pada umumnya sangat kurang, sehingga pada masa pendudukan Jepang ini banyak rakyat Indonesia yang kaget dan sulit menerima pendudukan Jepang ini.
Dalam buku sejarah Indonesia baik untuk anak sekolah dasar ataupun sekolah menengah hampir semuanya berisikan bahwa Jepang itu penjajah yang kejam dan biasanya hanya membahas masalah militer, peperangan, kerja paksa, menanam jarak dan lain-lain yang sifatnya merugikan bangsa Indonesia.
Padahal sebenarnya tidak sesingkat ini, masih banyak aspek-aspek lain yang belum terungkap. Seperti misalnya pendidikan pada masa jepang, meningkatnya masalah urbanisasi di kota-kota besar dan lain-lain. Pendidikan pada masa jepang ini misalnya, murid-murid diajarkan tentang nilai-nilai kedisiplinan dan ada hal yang diubah seperti bahasa pengantar yang dipakai tidak lagi bahasa Belanda tapi bahasa Melayu. Selain dalam hal pendidikan ternyata dalam hal social kemasyarakatan juga terjadi perubahan dengan adanya tonarigumi, seperti yang ditulis oleh sejarawan Jepang Aiko Kurasawa.
Yang menjadi masalah sekarang adalah sumber. Sumber yang membahas tentang pendudukan Jepang di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya ternyata sangat sedikit dan kebanyakan berbahasa jepang dan tidak sedikit pula yang dirahasiakan. Tidak seperti arsip belanda yang mudah diakses, arsip jepang ini cenderung susah diakses, karena biasanya sudah ada pemberitahuan dari pemilik arsip tersebut untuk dirahasiakan.
Inilah yang menjadi masalah pokok dalam penulisan sejarah Indonesia pada masa pendudukan Jepang. Dengan sedikitnya sumber jepang yang terungkap, tentu saja hal ini dapat memungkinkan adanya kesalahan penafsiran dalam penulisan sejarah jepang di Indonesia.
          Kesimpulan dari artikel ini adalah ternyata jepang pada waktu menduduki Indonesia juga mempunyai peran positif seperti yang telah dijelaskan di atas. kurangnya pengetahuan mengenai sumber-sumber sejarah yang berkenaan dengan pendudukan jepang di Indonesia inilah yang menyebabkan sangat sedikitnya tulisan sejarah Indonesia yang membahas masa pendudukan jepang secara menyeluruh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar