Pendudukan
Jepang di Indonesia yang selama 3,5 tahun ini ternyata memberikan semacam
dampak yang tidak sedikit bagi rakyat Indonesia . Dampak yang paling
kentara adalah dalam hal militer dan adanya kerja paksa atau romusha.
Yang
menjadi permasalahan dalam artikel ini adalah dampak positif pendudukan jepang
di Indonesia .
Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah mengapa sejarah yang membahas masa
pendudukan Jepang di Indonesia lebih mengarah pada hal-hal yang sifatnya
negative ? apakah Jepang di Indonesia
tidak mempunyai peran yang bernilai positif bagi bangsa Indonesia ?
Pada
masa pendudukan Jepang apabila dirasakan memang sangat keras dan lebih kejam
daripada kolonial Belanda. Hal ini dapat dimengerti bahwa orang Jepang itu
mempunyai rasa kedisiplinan yang lebih dibanding dengan bangsa yang lain. Sifat
kedisiplinan ini memang bagi rakyat Indonesia
pada umumnya sangat kurang, sehingga pada masa pendudukan Jepang ini banyak
rakyat Indonesia
yang kaget dan sulit menerima pendudukan Jepang ini.
Dalam
buku sejarah Indonesia baik untuk anak sekolah dasar ataupun sekolah menengah
hampir semuanya berisikan bahwa Jepang itu penjajah yang kejam dan biasanya
hanya membahas masalah militer, peperangan, kerja paksa, menanam jarak dan
lain-lain yang sifatnya merugikan bangsa Indonesia .
Padahal
sebenarnya tidak sesingkat ini, masih banyak aspek-aspek lain yang belum
terungkap. Seperti misalnya pendidikan pada masa jepang, meningkatnya masalah
urbanisasi di kota-kota besar dan lain-lain. Pendidikan pada masa jepang ini
misalnya, murid-murid diajarkan tentang nilai-nilai kedisiplinan dan ada hal
yang diubah seperti bahasa pengantar yang dipakai tidak lagi bahasa Belanda
tapi bahasa Melayu. Selain dalam hal pendidikan ternyata dalam hal social
kemasyarakatan juga terjadi perubahan dengan adanya tonarigumi, seperti yang
ditulis oleh sejarawan Jepang Aiko Kurasawa.
Yang
menjadi masalah sekarang adalah sumber. Sumber yang membahas tentang pendudukan
Jepang di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya ternyata sangat
sedikit dan kebanyakan berbahasa jepang dan tidak sedikit pula yang
dirahasiakan. Tidak seperti arsip belanda yang mudah diakses, arsip jepang ini
cenderung susah diakses, karena biasanya sudah ada pemberitahuan dari pemilik
arsip tersebut untuk dirahasiakan.
Inilah
yang menjadi masalah pokok dalam penulisan sejarah Indonesia pada masa pendudukan
Jepang. Dengan sedikitnya sumber jepang yang terungkap, tentu saja hal ini
dapat memungkinkan adanya kesalahan penafsiran dalam penulisan sejarah jepang
di Indonesia .
Kesimpulan dari artikel ini adalah ternyata
jepang pada waktu menduduki Indonesia
juga mempunyai peran positif seperti yang telah dijelaskan di atas. kurangnya
pengetahuan mengenai sumber-sumber sejarah yang berkenaan dengan pendudukan
jepang di Indonesia inilah
yang menyebabkan sangat sedikitnya tulisan sejarah Indonesia yang membahas masa
pendudukan jepang secara menyeluruh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar